Perawakannya tegap dengan rambut yang hitam lurus tanpa
belahan dan murah senyum ini, Dialah Samuel Andhika Atmaja (23) yang lebih
akrab dengan panggilan “Sammy”. Seorang pemuda yang memiliki sejuta asam dan garamnya
kehidupan sehingga Ia ingin membantu mengubah cara berpikir masyarakat tentang
kehidupan.
Terlahir di Jakarta, pada tanggal 22 Oktober 1989, sebagai
seorang anak sulung dari dua bersaudara yang telah berumur 23 tahun ini sekarang
sedang melanjutkan studinya di Universitas Bunda Mulia Jakarta sebagai
mahasiswa jurusan ilmu komunikasi semester 1. Walaupun sempat selama kurang
lebih 3 tahun tidak melanjutkan studinya karena fokus untuk bekerja.
Sampai saat ini, Ia masih bekerja di salah satu perusahaan
swasta di bilangan Jakarta Pusat, tepatnya di daerah Kemayoran sambil melanjutkan
studinya. “Bisa dibilang sambil menyelam,
minum air”, jelasnya.
Sebelumnya, Ia pernah melanjutkan studinya setelah lulus SMA di Negara Singa yaitu Singapura karena mendapatkan beasiswa bidang management perhotelan di “Academy Columbia Bussiness School”. Di situlah Ia diajarkan dan dilatih untuk disiplin dan bersikap mandiri.
“Di Singapur waktu
itu, biaya untuk makan maupun keperluan lain mau tidak mau harus ditanggung oleh Saya sendiri, karena
tidak ada orangtua maupun saudara di sana, jadi mau tidak mau harus mencari
sampingan....”
Itulah yang membuat Sammy harus mencari uang demi sesuap
nasi dengan usahanya sendiri, dan mampu membagi waktunya antara pekerjaan
sampingannya dengan kegiatan akademinya. Seperti yang diketahui, bahwa hidup
sendiri di luar tanpa adanya orangtua sangatlah menguji kemampuan kita untuk
bertahan dan menjadi mandiri.
Setelah hampir 1 tahun lamanya Ia mengenyam pendidikan di
Singapura, Sammy akhirnya kembali ke Indonesia dan langsung bekerja di tempat
di mana Ia bekerja sekarang. Tidak mudah memang, tapi tak dapat dipungkiri
bahwa Ia dapat menyelesaikan studinya di sana dengan hasil usahanya sendiri.
Berawal dari saat itu, Sammy berpikir bahwa tidaklah mudah untuk
menjalani hidup seperti yang Ia alami di Singapura pada waktu itu tetapi Ia
dapat bertahan dengan usahanya sendiri. Hal ini yang Ia coba bandingkan dengan
yang ada pada masyarakat pada jaman sekarang ini, di mana saat ini banyak orang
yang mudah berputus asa pada saat tantangan hidup telah berada di depannya.
Menjadi seorang Socio
Preneur adalah tujuannya. Di mana Ia ingin mengubah persepsi masyarakat
tentang pandangan terhadap tantangan hidup yang akan dihadapinya untuk mencapai
suatu tujuan. Bahwa tantangan seberat apapun yang berada di depan kita dapat
kita lewati dengan usaha dan kerja keras kita sendiri.
Menurut Gregory Dees,
Sociopreneurship adalah kombinasi dan
semangat besar dalam misi sosial dengan
disiplin, inovasi, dan keteguhan
seperti yang lazim berlaku di dunia baik bisnis maupun sosial guna membantu
meningkatkan pendapatan masyarakat, mengatasi kemiskinan, mengurangi angka
pengangguran, memanfaatkan sumber daya ekonomi untuk mencapai produktivitas
masyarakat, mengusahakan pemerataan pendapatan, hingga memajukan pertumbuhan
ekonomi.
Berangkat dari pengertian Gregory Dees, seorang socio preneur harus memiliki visi dan misi di
mana dapat
mengubah identitas sosial individu di dalam suatu masyarakat. Sammy yakin dengan apa yang telah Ia dapatkan selama ini dari pengalaman dan usahanya sendiri dapat Ia bagi kepada orang lain mampu mengubah kehidupan orang tersebut.
Tidak hanya Sammy yang memiliki keinginan yang mulia untuk perubahan sosial, masih banyak orang-orang yang di luar sana telah menjadi seorang Socio Preneur sukses walaupun kurang terdengar dan terlihat batang hidungnya selama ini di masyarakat. Bahkan kita sendiri dapat menjadi seorang Socio Preneur bagi orang di sekitar kita yang dikiranya membutuhkan bantuan."Karena kalau bukan kita, siapa lagi....!!"
Erik Setyawan - 14120042
Tidak hanya Sammy yang memiliki keinginan yang mulia untuk perubahan sosial, masih banyak orang-orang yang di luar sana telah menjadi seorang Socio Preneur sukses walaupun kurang terdengar dan terlihat batang hidungnya selama ini di masyarakat. Bahkan kita sendiri dapat menjadi seorang Socio Preneur bagi orang di sekitar kita yang dikiranya membutuhkan bantuan."Karena kalau bukan kita, siapa lagi....!!"
Erik Setyawan - 14120042
0 comments:
Post a Comment